Langsung ke konten utama

Postingan

Featured Post

Pelan-pelan

Pagi itu syahdu. Akhir pekan yang dilalu tidak terlalu biru. Rindang dipandang hijau pepohonan. Riak danau bagai menari karena tertiup angin sepoi.  Ada yang sendiri, menikmati pagi dengan riuh nada musik yang digemari. Ada pula yang berdua, memadu kasih sambil melatih raga. Ada yang bersama keluarga, senang dengan ramai dan bersama. Ada juga aku, mendapati diri tenggelam dalam lantang isi kepala. Ia kupandang dengan tiba-tiba saat lelah sudah datang. Seorang adik kecil berkacamata yang celingak-celinguk kanan-kiri. Bersama kamera kecilnya, Ia mencoba memotret keindahan yang ia rasa. Tepatnya di rel kereta api komuter yang berisik. Dengan wajahnya yang lugu, Ia menanti momentum untuk ditangkap. Setelah menekan tombol kamera, Ia memeriksa hasil jepretannya dengan pekikan bahagia. Setelahnya, Ia berganti lokasi, meski hanya dengan bergeser sekian kaki. Rasa-rasanya Ia baru mendapatkan kamera itu. Masih digunakan dengan bungah dan menggebu-gebu. Mungkin saja hadiah dari sang ayah atau...

Postingan Terbaru

Saat Cahaya Mulai Redup

Sekelebat

Menerima

The Silent Man #6: Sesungguhnya Aku Gemar Bercerita

The Silent Man #5: Nada Panggilan

Selayaknya Diri Kita

Why Universitas Indonesia?

The Silent Man #4: Apakah Kau Suka yang Baik? Apakah Baik yang Kau Suka?

The Silent Man #3: 2 Minggu

The Silent Man #2: Menyambut Kehilangan